Pemanfaatan musik sebagai media pembelajaran yang menjadikan proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. Musik dapat menyeimbangkan kecerdasan intelektual dan emosional sehingga akan memberikan hasil yang baik bagi siswa. Selain itu musik juga mempengaruhi kondisi fisiologis. Kondisi fisiologis yang relaks akan membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti proses belajar. Relaksasi yang diiringi dengan musik membuat pikiran selalu siap dan mampu untuk lebih berkonsentrasi dalam menerima pelajaran. Musik yang paling membantu dalam proses belajar adalah musik barok. Musik barok menggunakan ketukan-ketukan yang khas dan pola-pola yang secara otomatis menyinkronkan tubuh dan pikiran siswa. Selain itu ada musik klasik yang dikatakan mampu untuk menyeimbangkan antara otak kanan dengan otak kiri atau biasa disebut dengan kecerdasan intelektual dengan emosional siswa. Siswa yang telah memperoleh pendidikan musik sejak dini, dewasa nanti akan menjadi manusia yang memiliki pemikiran logis, cerdas, kreatif, mampu mengambil keputusan serta memliki empati. Kata kunci : musik; proses; pembelajaran; media; pengaruh; siswa.
Pendahuluan
Pendahuluan
Mengajar adalah salah satu tugas dari guru, dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sosial atau suasana kelas adalah penentu psikologiutama yang mempengaruhi belajar akademis (Walberg dan Greenberg, 1997). Guru bisa menciptakan suasana belajar yang biasa saja atau kelas yang menjadi suatu pengalaman penemuan yang luar biasa. Untuk membangun suasana yang bagus seorang guru harus bisa membangun suasana kelas yang hidup dan relaks sehingga siswa bisa menerima materi dengan baik.
Organ tubuh yang berperan penting dalam proses pembelajaran adalah otak. Belahan otak kiri memegang peranan penting dalam kegiatan pembelajaran. Kedua belahan otak dikembangkan secara optimal dan seimbang sehingga belajar dapat berjalan secara maksimal. Dalam pembelajaran perlu megharmoniskan kerja otak kanan dan otak kiri siswa dengan menggunakan musik sebagai sebagai media pembelajaran.
Musik ada sepanjang masa, dimanapun kapanpun musik selalu ada dalam kehidupan. Hal ini disebabkan karena musik dapat memberikan dampak positif bagi pendengarnya. Secara umum, musik menimbulkan vibrasi, vibrasi itu menimbulkan stimulasi pada gendang pendengaran. Stimulasi itu ditransmisikan susunan syaraf syarat pusat (imbic system) di sentral otak yang merupakan gudang ingatan lalu hypothalaus atau kelenjar segala sesuatunya untuk mengaitkan musik dengan respon tertentu.
Media pembelajaran dalam proses pembelajaran digunakan untuk menyampaikan pesan/materi agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Media dalam proses pembelajaran mempunyai dua peranan yaitu :
1. Media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, media digunakan untuk menjelaskan bahan ajar agar mudah dipahami siswa sehingga tujuan pembelajaran mampu tercapai.
2. Media sebagai sumber belajar yaitu sebagai sumber materi yang digunakan didalam proses pembelajaran.
Penggunaan musik dalam media pembelajaran tentunya akan memberikan dampak positif untuk proses pembelajaran. Hal itu dikarenakan musik merupakan salah satu cara untuk merangsang pikiran, sehingga siswa dapat menerima materi pelajaran dengan baik. Selain merangsang pikiran, musik juga dapat memperbaiki konsentrasi, ingatan, meningkatkan aspek kognitif, fisiologis, dan juga kecerdasan emosional. Musik mempengaruhi perasaan siswa yang akan berpengaruh pada proses belajar mengajar. Musik tidak mesti selalu ada supaya proses pembelajaran dapat berlangsung akan tetapi musik dapat menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh George Lozanov membuktikan bahwa musik ternyata juga sangat bermanfaat dalam proses pembalajaran dan memberikan hasil yang lebih baik. Leanov mengembangkan metode untuk mempercepat pelatihan bahasa melalui sugesti, relaksasi, dan musik di Universitas California di Irvie, para peneliti menemukan bahwa murid yang mendengarkan musik mozart sebelum diuji kemampuannaya memproses informasi spesial, meraih angka 8 dan 9 poin lebih tinggi daripada mereka yang mendengarkan rekaman pesan relaksasi verbal.
Jadi untuk menggunakan musik sebagai media pendidikan sebaiknya mengetahui hal-hal berikut :
1. Mengapa musik baik digunakan untuk media pembelajaran ?
2. Jenis musik apa yang baik digunakan untuk media pembelajaran ?
3. Apakah manfaat dari penggunaan musik dalam pembelajaran ?
4. Musik dapat digunakan apa saja supaya dapat membantu proses pembelajaran ?
5. Apa perbedaan antara pembelajaran dengan menggunakan musik dan pembelajaran yang tidak menggunakan musik ?
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai penggunaan musik sebagai media pembelajaran. Dilihat dari dampak musik terhadap hasil belajar siswa yang lebih baik dengan menggunakan media pembelajaran musik ini maka, proses pembelajaran akan lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Pembahasan ini akan dimulai dari mengapa musik baik digunakan untuk media pembelajaran, kemudian dilanjutkan jenis musik apa saja yang baik digunakan untuk media pembalajaran, setelah itu manfaat dari penggunaan musik dalam pembelajaran, kemudian peran musik dalam pembelajaran, serta perbedaan antara pembelajaran dengan menggunakan musik dan pembelajaran yang tidak menggunakan musik.
B. Pembahasan
Musik salah satu cara untuk merangsang pikiran sehingga siswa dapat menerima materi pembelajaran dengan baik. Musik baik digunakan untuk media pembelajaran karena musik mampu menyeimbangkan antara otak kanan dengan otak kiri, ini berarti menyeimbangkan antara aspek intelektual dengan aspek emosional. Dalam pembelajaran agar proses belajar dapat berjalan dengan baik, harus ada keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri, apalagi untuk materi-materi yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Selain itu mengapa musik bisa dijadikan media pembelajaran karena musik dapat merangsang kecerdasan. Kecerdasan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Musik dapat merangsang fungsi otak artinya musik memberikan rangsangan pertumbuhan fungsi-fungsi pada otak fungsi ingatan untuk belajar, untuk berbahas, mendengar dan berbicara, serta analisis, intelek, dan fungsi kesadaran. Musik juga dapat merangsang pertumbuhan pada ingatan.
2. Merangsang otak secara fisik disini bukan berati musik yang memperbaiki kondisi fisik otak akan tetapi kondisi fisik otak yang lebih baik memungkinkan seserang belajar musik.
3. Meningkatkan fungsi kognitif artinya musik memungkinkan untuk berpikir, mengingat, menganalisis, belajar dan secara umum melakukan aktivitas mental yang lebih tinggi.
4. Merangsang proses asosiatif artinya musik dapat menjadi perangsang yang dapat membangkitkan siswa untuk mengingat kembali pengalaman emosional pada masa kanak-kanak.
5. Merangsang rekognitif (mengenal kembali) artinya dengan musik saraf indera pendengaran mengirim sinyal ke otak untuk mengenali kembali alunan musik tersebut. Jika siswa pernah mendengar musik itu sebelumnya, maka siswa akan memberikan respon terhadap sesuatu yang pernah dialaminya.
6. Musik memperluas gudang ingatan artinya musik mampu untuk membangkitkan individu untuk memanggil kembali data lainnya karena adanya proses asosiatif. Musik merupakan data yang juga berfungsi sebagai stimulator untuk memanggil kembali ingatan lain.
7. Merangsang perkembangan bahasa artinya musik sering digunakan untuk membantu siswa supaya lebih mampu belajar berbahasa.
8. Merangsang pikiran ritmis artinya musik melatih koordinasi gerak dengan ritme, belajar dan memahami musik merupakan suatu proses belajar memahami irama.
Ada teori yang mengatakan bahwa dalam situasi otak kiri sedang bekerja, seperti mempelajari situasi baru, musik akan membangkitkan reaksi otak kanan yang intuitif dan kreatif sehingga masukannya dapat dipadukan dengan keseluruhan proses., otak kanan cenderung untuk terganggu selama rapat, kuliah, dan sebagainy, yang merupakan penyebab mengapa seseorang itu melamun dan memperhatikan pemandangan ketika seseorang berniat untuk berkonsentrasi, memasang musik adalah cara efektif untuk menyibukan otak kanan ketika sedang berkonsentrasi pada aktivitas-aktivitas otak kiri. (Deporter dan Hernacki 2011: 74)
Jenis musik yang baik digunakan untuk media pembelajaran seperti yang telah dipaparkan sedikit diatas adalah jenis musik barok. Menurut penemuan Dr.Lozanov musik yang paling membantu untuk media pembelajaran adalah musik barok seperti Bach, Handel, Pachelbel, dan Vivaldi. Para kompiser menggunakan ketukan yang sangat khas dan pola-pola secara otomatis menyingkronkan tubuh dan pikiran, pengaruh musik barok tidak terbatas bagi manusia. Untuk memasukan informasi, jangan menggunakan musik yang mengandung kata-kata. Gunakan musik sesuai dengan kebutuhan. Untuk pemasukan informasi, gunakan musik dengan tempo 55-70 bit per menit. Untuk brain storming diskusi atau tugas yang menggunakan output gunakan musik yang lebih aktif dengan tempo 100-149 bit per menit. Selain itu ada jenis musik yang lain yang dapat membantu dalam proses pembelajaran :
1. Musik klasik, kompleksitas musik klasik merangsang kompleksitas bagian otak. Selain itu musik klasik juga mampu untuk menyeimbangkan antara otak kanan dengan otak kiri atau biasa disebut dengan kecerdasan intelektual dengan emosional siswa. Seperti musik karya Mozart
2. Nature Sound Music, merupakan bentuk integratif musik klasik dengan suara-suara alam. Seperti komposisi musik barok disertai dengan latar belakang suara ombak lautan atau gemercik air.
3. Ayat suci, pembacaan ayat suci secara musikal dapat memberikan ketenangan bagi yang mendengarkannya sehingga dapat mewujudkan rileks tapi mampu untuk berkonsentrasi untuk menerima pelajaran.
Dengan menggunakan musik yang khusus, maka kita dapat mengerjakan pekerjaan yang melelahkan, pekerjaan yang berat menjadi relaks dan tetap berkonsentrasi sehingga pekerjaan yang berat akan menjadi lebih ringan.
Manfaat penggunaan musik untuk membantu proses pembelajaran yaitu :
1. Musik akan membuat siswa rileks dan mengurangi stress yang akan menghambat proses pembelajaran.
2. Merangsang kreativitas dan kemampuan berpikir siswa sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik.
3. Membantu kreativitas dengan membawa otak pada gelombang tertentiu.
4. Merangsang minat baca, keterampilamn motorik dan perbendaharaan kata.
5. Sangat efektif untuk proses pembelajaran yang melibatkan pikiran sadar maupun pikiran bawah sadar.
Untuk menciptakan suasana yang mendukung proses belajar, otak perlu mendapat rangsangan yang sesuai, sehingga otak dapat dengan mudah menerap informasi dan mengerti informasi dan mengembangkan keterampilan berpikir.
Manfaat musik sebenarnya tergantung pada cara kita menggunakannya, kapan dan apa saja jenis musiknya. Berikut penggunaan musik dalam proses pembelajaran :
1. Musik digunakan sebaagai pembukaan sehingga pada waktu yang sesuai akan sangat membantu mempengaruhi perhatian siswa di awal proses pembelajaran.
2. Musik digunakan sebagai pembatas waktu, contohnya jika guru memberikan tugas kepada siswa, maka guru dapat membatasi waktu untuk mengerjakan tugas sampai selesai musik tersebut.
3. Musik digunakan untuk membantu diskusi, saat melakukan diskusi mainkan musik sebagai latar belakang. Peran musik disini adalah untuk menciptakan atmosfir yang mendukung proses diskusi.
4. Musik digunakan untuk membangkitkan semangat dan energi, saat suasana kelas agak menurun, siswa sudah mulai mengantuk, bosan, atau letih mainkan musik dengan tempo yang tinggi sambil melakukan gerak badan atau brain gym.
5. Musik untuk penutup, jika ada musik pembukaan maka harus ada musik penutup. Musik ini dimainkan saat siswa telah selesai belajar dan bersiap untuk pulang sehingga pada saat pulang siswa dapat pulang dengan senang dan gembira.
Perbedaan belajar dengan menggunakan musik dengan belajar tanpa musik :
Tanpa musik | Menggunakan musik |
Denyut nadi dan tekanan darah meningkat sehingga otak menjadi tegang sulit untuk menerima materi pelajaran. | Denyut nadi dan tekanan darah rendah sehingga otak menjadi relaks dan mudah untuk menerima materi pelajaran. |
Gelombang otak semaikn cepat sehingga akan mengakibatkan pesan yang sudah disampaikan ke otak akan cepat hilang dan tidak tersimpan ke longtherm memory. | Gelombang otak melambat sehingga siswa akan menyimpan materi yang telah disampaikan sampai ke longtherm memory. |
Otot-otot menegang, sulit untuk menerima materi pembelajaran | Otot-otot relaks, mudah untuk menerima materi pelajaran. |
C. Penutup
Jadi, dengan menggunakan musik siswa akan lebih membangkitkan motivasi untuk belajar. Dengan musik proses pembelajaran akan lebih menyenangkan dan tentunya tidak membosankan dan juga memberikan hasil yang lebih baik dari pada tidak menggunakn musik. Musik dapat menjadikan siswa relaks dan siap untuk menerima materi pelajaran dengan mudah sehingga dapat tersimpan di longtherm memory siswa. dengan. Siswa yang telah memperoleh pendidikan musik sejak dini, dewasa nanti akan menjadi manusia yang memiliki pemikiran logis, cerdas, kreatif, mampu mengambil keputusan serta memliki empati.
Dengan demikian, diharapkan agar unsur musik dapat dimasukan ke dalam kurikulum sehingga mampu untuk menghasilkan hasil pembelajaran yang maksimal dan tidak membosankan.
D. Daftar Pustaka
Meiarn, Dave. 2002. The Accelarated Learning. Bandung : Kaifa.
De Porter, Bobby dan Mike Henakli. 2011. Quantum Learning. Bandung: Kaifa
De Porter Bobby, Reardon Mark, Sarah Singer Nourie.2004. Quantum Teaching. Bandung :Kaifa.
Yuliani Rahma. 2012. Pemanfaatan Musik Dalam Proses Belajar Mengajar. http://hennyslalusemangat.blogspot.com/2010/05/komputer-sebagai-media-pembelajaran.html. Diakses tanggal 15 Juni 2012.
Alit Adi Sanjaya. 2010. Penggunaan Musik Dalam Pembelajaran di Kelas untuk Menciptakan Kerja Otak yang Harmonis. http://edukasi.kompasiana.com/2010/12/17/penggunaan-musik-dalam-pembelajaran-di-kelas-untuk-menciptakan-kerja-otak-yang-harmonis/. Diakses tanggal 16 Juni 2012
Setyawan Rudy. 2006. Fungsi Musik Dalam Pembelajaran. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/22064754.pdf. Diakses tanggal 16 Juni 2012.
Henny. 2010. Pengaruh Musik Sebagai Media Pembelajaran. http://hennyslalusemangat.blogspot.com/2010/05/komputer-sebagai-media-pembelajaran.html. Diakses tanggal 15 Juni 2012.
A.